Minggu, 27 April 2008

LAPORAN TV 5

LAPORAN
PRAKTIKUM TEKNOLOGI DISPLAY DAN TV


IF AMPLIFIER









oleh :
ZALMA AFRIADENI
2005/66327
3EK1





PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGRI PADANG
2008

FT Universitas Negeri Padang Lembaran : Job Sheet
Jurusan : Teknik Elektronika Mata Kuliah : Teknologi TV& Display
Waktu : 4 x 50” Topik : Bagian Blok TV
Kode : 05/ELK-ELA 166/2008 Judul : IF Amplifier
A. TUJUAN
Setelah mengikuti praktikum ini diharapkan mahasiswa mampu :
1. Membaca blok diagram penguat IF
2. Memahami fungsi rangkaian penguat IF
3. Menjelaskan prinsip kerja rangkaian penguat IF
4. Menganalisa kerja rangkaian penguat IF dengan menggunakan alat ukur yang diberikan.
5. Memperbaiki kerusakan yang terjadi pada rangkaian penguat IF dengan menggunakan sejumlah peralatan servis.

B. PERALATAN
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini:
1. TV trainer set 1 unit
2. Osciloskop 1 unit
3. Toolset 1 set
4. Kawat penyambung seperlunya.

C. TEORI SINGKAT








Kekuatan sinyal mengalami pengurangan selama proses mixing maka sinyal perlu dikuatkan kembali oleh IF untuk mengembalikan sensitivitas dari penerima. Sinyal IF kemudian masuk dalam IF filter. Dalam IF dilter terdapat rangkaian band pass sebagai detektor. Bandwith IF filter disebut Resolution Bandwidth (RB, RBW) spektrum analiser. RBW mengijinkan pengguna untuk mengoptimasi kondsisi sinyal, kecepatan, selektivitas, signal to noise rasio. RBW filter sangat penting untuk menegaskanbagaimana dua sinyal yang berdekatan dapat dibedakan
Hampir seluruh penguatan rangkaian penerima TV tergantung pada penguatan IF gambar dan kwalitas gambarnya banyak ditentukan oleh karakteristikresponfrekuensi penguat ini. Pada penguat IF gambar (VIF), untuk mencegah terjadinya sinyal-sinyal terganggu yang tidak diperlukan, dipergunakan dua buah penjebak (trap), yaitu penjebak pembawa suara kanal rendah yang berdekatan, dan uga pelayangan (beat) antar pembawa-pembawa itu dihilangkan.
Tingkat penguat IF gambar terdiri dari tiga hingga empat tingkat penguat transistor dan mempunyai penguatan (gain) sebesar 1000. Tegangan AGC/ pengatur penguatan otomatis yang di berikan pada penguat IF itu, sama halnya seperti yang diberikan pada penguat HF dirangkaian penala, sedemikian sehingga output pada rangkaian IF itu selalu konstan walaupun tegangan inputnya selalu berubah-ubah.
Penguat IF sangat menentukan kualitas gambar yang dihasilkan dan juga ditentukan oleh karakteristik respon frekuensi penguat. Pada penguat IF gambar, untuk mencegah terjadinya sinyal-sinyal pengganggu yang tidak diperlukan, dipergunakan dua buah penjebak (trap), yaitu penjebak pembawa suara kanal rendah yang berdekatan dan perangkat pembawa gambar kanal tinggi yang berdekatan dan juga pelayangan (bear) antar pembawa itu dihilangkan.
Pada waktu menerima gelombang TV bewarna inerferensi pelayangan dari pembawa suara dengan sub pembawa warna akan merusak gambar yang dihasilkan. Untuk menghilangkan interferensi pelayangan pembawa suara, maka pembawasuara diredam sekitar 54dB dalam penguat IF gambar dan dalan detector video berikutnya.
Penerima TV berwarna berbeda dengan penerima TV hitam putih. Pembawa suara pada TV bewarna dikeluarkan sebelum tingkat detector video dan diberikan ke detector IF suara (SIF) yang terpasang terpisah dengan detector IF video (VIF).
Penerima TV berwarna berbeda dengan penerima TV hitm putih. Pembawa suara pada TV berwarna dikeluarkan sebelum tingkat detektor video dan diberikan ke detektor IF suara yang dipasang terpisah dengan detektor video.

D. LANGKAH KERJA
Langkah-langkah dalam melakukan praktikum ini adalah:
1. Siapkan semua peralatan untuk praktek ini dan cek terlebih dahulu perlatan tersebut.
2. Tentukan daerah penguat IF dan cocokkan dengan skema rangkaian yang ada.
3. Tentukan titik tes untuk rangkaian penguat IF
4. Perhatikan tingkatan-tingkatan penerima televisi yang digerakkan oleh bagian IF
5. Kembalikan semua peralatan yang dipinjam untuk praktek ini, semua peralatan ini dalam posisi off.

E. EVALUASI
1. Apakah sinyal suara IF 41.25 MHz berada pada 405 MHz, diatas atau bawah sinyal gambar?
Jawab : Berada dibawah sinyal gambar

2. Apakah selektivitas saluran penerima ditentukan oleh jebakan IF atau RF ?
Jawab : Selektifitas saluran penerima ditentukan oleh IF

3. Tingkat mana dalam penerima televise yang digerakkan oleh bagian IF ?
Jawab :Detektor Video

4. Jelaskan fungsi trap frekuensi liar pada bagian IF ini ?
Memotong frekuensi-frekuensi liar yang mengganggu sinyal frekuensi utama

F. KESIMPULAN
Dalam IF dilter terdapat rangkaian band pass sebagai detektor. Bandwith IF filter disebut Resolution Bandwidth (RB, RBW) spektrum analiser. RBW mengijinkan pengguna untuk mengoptimasi kondsisi sinyal, kecepatan, selektivitas, signal to noise rasio. RBW filter sangat penting untuk menegaskanbagaimana dua sinyal yang berdekatan dapat dibedakan. Selektifitas saluran penerima ditentukan oleh IF.

LAPORAN TV 4

LAPORAN
PRAKTIKUM TEKNOLOGI DISPLAY DAN TV


TUNER









oleh :
ZALMA AFRIADENI
2005/66327
3EK1




PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2008

FT UNP Padang Lembaran : Job Sheet
Jurusan : PT. Elektronika Mata Kuliah: Teknologi Display &TV
Waktu : 4 x 50 Topik : Bagian Blok TV
Kode : 04/ELK-ELA 225/2008 Judul : Tuner
A. TUJUAN
Setelah mengikuti praktikum ini diharapkan mahasiswa mampu :
1. Mengetahiu pembagian kanal pada sistem pemancaran televisi
2. Mengetahui blok rangkaian tuner pada TV
3. Memahami dan mengetaui fungsi dari tuner dan prinsip kerjanya
4. Dapat mengukur tegangan tala untuk tuner pada setiap perubahan talaan siaran dari masing-masing stasiun pemancar TV di sekitar anda
5. Dapat mengukur sinyal untuk rangkaian IF dari keluaran rangkaian tuner

B. ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Antena TV
2. Trainer televise warna
3. Toolset
4. Multimeter dan Osiloscop
5. Kabel penghubung serta alat tulis untuk pengambilan data

C. TEORI SINGKAT
Sinyal yang diterima oleh antena televisi adalah semua frekuensi yang termasuk dalam range kerja frekuensi dari antena yang digunakan pada sebuah TV, tetapi pada sistem PAL dan NTSC telah ditetapkan frekuensi kerja dari masing-masing kanal frekuensi untuk VHF dan UHF. Untuk VHF bekerja pada range kanal 2 hingga 12 dengan frekuensi kerja 47-230Mhz, sedangkan untuk UHF bekerja pada kanal 14-83 dengan frekuensi kerja 470-890 MHz. Semua frekuensi yang diterima oleh antena dan diteruskan oleh saluran transmisi diolah pada bagian tuner dari sebuah televisi.
Bagian tuner atau bagian penala merupakan bagian yang berfungsiuntuk memilihsalah satu frekuensi dari pemancar (repeater) televise yang ditangkapoleh antenna.
Tuner digunakan untuk memilih gelombang pembawa sinyal-sinyal RF yang dikehendaki sesuai dengan frekuensi atau panjang gelombang dari pemancar. Agar tuner dapat menangkap gelombang-gelombang gambar bersama-sama dengan gelombang suara hanya dengan menggunakan satu system penala, maka harus mempunyai saluran ban yang cukup besar. Misalnya 6 mc untuk system PAL dan 7 cm untuk system NTSC.
Bagian tuner atau bagian penala merupakan bagian yang berfungsi untuk memilih salah satu frekuensi pemancar (repeater) televisi yang ditangkap antena.
Gambar di bawah inimenunjukkansalah satu rangkaian penala (tuner system saklar). Tiap kanal dapat dipilih dan diubah menjadi sinyal If.gambar oleh penala tersebut.










Gbr. Penala VHF

Bagian-bagian tuner :
1. Pemilihan kanal (pemilihan stasiun pemancar)
Tuner blok memilih gelombang pemancar yang akan diterima, mencakup kanal 2 hingga kanal 12 (47-230 MHz) pada VHF dan tiap kanal memiliki lebar frekuensi 7 MHz. Rangkaian penala dapat dipilih sehingga beresonasi dengan frekuensi kanal yang dikehendaki.
Didalam tuner blok terdapat penguat RF, Mixer dan Osilator. Penguat RF memilih pemancar yang akan diterima, kemudian diberikan ke mixer, osilator membangkitkan frekuensi yang tertentu besarnya untuk pembanding frekuensi yang akan diterima penguat RF kemudian diberikan ke mixer kemudian di filter akhirnya menghasilkan frekuensi baru yang keluar yaitu 38,9MHz merupakan frekuensi pembawa gambar yang didalamnya terdapat sinyal sinkronisasi dan 33,4 MHz merupakan frekuensi pembawa suara dan kedua frekuensi tersebut di teruskan ke penguat video IF.

2. Penguat frekuensi tinggi (HF Amplifier)
Sebelum sampai pada rangkian pencampur (mixing) gelombang tv diperkuat oleh penguat HF. Karena rasio S/N (pembanding sinyal/noise) pada penerima TV berwarna ditentukan oleh pengaut HF ini, maka pengguatan HF harus dapat menghasilkan penguat (gain) yang besar. Juga memerlukan distorsi yang kecil walaupun bila gelombang TV input besar. Maka dibutuhkan tegangan AGC (Automatic Gain Control/ pengatur penguat otomatis) pada penguat HF itu dipasang rangkaian netralisasi, pada pengauat HF untuk mencegah osilasi parasit yang timbul. Karateristik respon frekuensi penguat HF pada bidang frekuensi kanal penerima, harus setara mungkin dan perbedaan penguatan antara kanal-kanal yang diterima harus sekecil mungkin.

3. Pencampur (Mixer)
Gelombang TV yang diterima TV dicampur dengan output osilator lokal dengan menggunakan pencampur (mixer) dan dirubah menjadi sinyal IF (Intermediate) gambar yang mempunyai frekuensi sama dengan selisih dengan kedua frekuensi tadi. Frekuensi pembawa sinyal IF gambar adalah 38,9 Mhz dan frekuensi pembawa sinyal suara adalah 33,4MHz.


Kanal No 3 :
Frekuensi Osc
38,9MHz
33,4MHz


55,25 60,75 95,15MHz

4. Osilator lokal
Frekuensi pencampur (Frekuensi lokal) dibangkitkan oleh osilator lokal, dan diberikan ke pencampur (Mixer). Frekuensinya dapat dirubah tergantung pada kanal penerima yang dipilih.
Sebagai osilator lokal biasanya digunakan osilator Colpitts karena sifat kestabilannya dan juga sederhana stuktur rangkaiaannya. Ada dua cara memilih frekuensi lokal pertama dengan merubah kumparan resonansi dan yang kedua dengan mengontrol tegangan bias dioda kapasitansi variabel.

D.LANGKAH KERJA
Langkah-langkah dalam melakukan praktikum ini adalah :
1) Ambil masing-masing kelompok, tv trainer yang sudah disediakan, dan jangan dihubungkan catu daya listrik ke jal-jala PLN
2) Ambil multimeter dan Osiloscope, lakukan kalibrasikedua alat ini.
3) Bukan tv trainer tersebut dan pastika sudah melakukan tegangan simpan pada kapasitor tegangan tinggi dengan kabel penghubung
4) Cari dan amati bagian dari tuner yang akan kita bahas pada pratikum ini
5) Sambungkan televisidengan antenna penerima
6) Hubungkan jala-jala listrik dan hidupkan televise tersebut
7) Ukur tegangan B+ tuner (untuk tuner manual) dan/atau tegangan BP dan BT/LOCK adjucts (untuk truner digital)pada siaran dari setiap stasiun pemancar TV yang ada di Padang danmasukkan ke dalam tabel pengamatan berikut.
NO Stasiun TV Frekuensi Siaran Tegangan yg Diukur Keterangan
1 Trans 7 487 MHz -
2 TV ONE 503 MHz -
3 Trans TV 535 MHz -
4 Global TV 599MHz -
8) Lengkapi tabel di atas untuk seluruhsiaran TV yang ada di kota Padang
9) Cari salah satu siaran yang paling bersih dan kuat sinyalnya
10) Ukurlah dengan menggunakan osiloscope keluaran dari rangkaian tuner yang akan diumpankan ke bagian IF.
Siaran Frekuensi LNA SDA SCL AGC IF
Trans 7 487 MHz 0,8 V/Div 5 V/Div 5 V/Div 0,7 V/Div 0,6 V/Div
TV One 503 MHz 0,8 V/Div 5 V/Div 5 V/Div 0,5 V/Div 0,6 V/Div
Trans TV 535 MHz 0,8 V/Div 5 V/Div 5 V/Div 1 V/Div 0,6 V/Div
Global TV 599 MHz 1 V/Div 5,2 V/Div 5,2 V/Div 0,5 V/Div 0,6 V/Div

E. EVALUASI

1. Pembagian frekuensi pada masing-masing kanal pada VHF dan UHF untuk sistem PAL dan NTSC :
Nomor Chanel PAL NTCS Keterangan
Range(MHz) Video Sound Range(MHz) Video Sound
1 43-50 44.25 49.75 - - - -
2 54-61 55.25 60.75 54-60 55.25 58.83 VHF1
3 61-68 62.25 67.75 60-66 61.25 64.83 VHF1
4 174-181 175.25 180.75 66-72 67.25 70.83 VHF1
5 181-188 182.25 187.75 76-82 77.25 80.83 VHF1
6 188-195 189.25 194.75 82-88 83.25 86.83 VHF1
7 195-202 196.25 201.75 174-180 175.25 178.83 VHF2
8 202-209 203.25 208.75 180-186 181.25 184.83 VHF2
9 209-216 210.25 210.75 186-192 187.25 190.83 VHF2
10 - - - 192-198 193.25 196.83 VHF2
11 - - - 198-204 199.25 202.83 VHF2
12 - - - 204-210 205.25 208.83 VHF2
13 - - - 210-216 211.25 214.83 VHF2
14 - -- - 470-476 471.25 474.83 UHF
15 - - - 476-482 477.25 480.83 UHF
16 - - - 482-488 483.25 486.83 UHF
17 - - - 488-494 489.25 492.83 UHF
18 - - - 494-500 595.25 498.83 UHF
19 - - - 500-506 501.25 504.83 UHF
20 - - - 506-512 507.25 510.83 UHF
21 - - - 512-518 513.25 516.83 UHF
22 - - - 518-524 519.25 522.83 UHF
23 - - - 524-530 525.25 528.83 UHF
24 - - - 530-536 531.25 534.83 UHF
25 - - - 536-54 537.25 540.83 UHF
26 - - - 542-548 543.25 546.83 UHF
27 - - - 548-554 549.25 552.83 UHF
28 - - - 554-560 555.25 558.83 UHF

2. Komponen utama yang terdapat pada bagian tuner :
Mixer, IF amp Tuner AA40-00039A
RF TAEL-6576D
IF(DAP 103)

3. Besar tegangan untuk B+ (BP) Tuner, BP dan BT untuk setiap tahan siaran dari setiap stasiun pemancar tersebut:
Siaran Frekuensi LNA SDA SCL AGC IF
Trans 7 487 MHz 0,8 V/Div 5 V/Div 5 V/Div 0,7 V/Div 0,6 V/Div
TV One 503 MHz 0,8 V/Div 5 V/Div 5 V/Div 0,5 V/Div 0,6 V/Div
Trans TV 535 MHz 0,8 V/Div 5 V/Div 5 V/Div 1 V/Div 0,6 V/Div
Global TV 599 MHz 1 V/Div 5,2 V/Div 5,2 V/Div 0,5 V/Div 0,6 V/Div


4. Sinyal yang terdapat pada sinyal IF yang diukur adalah
Bentuk gelombang IF suara yang keluar dari titik pemisahan dengan sinyal video berupa sinyal IF-M (frekuensi modulasi). Sinyal ini mempunyai frekuensi 4.5 mc (untuk system PAL) atau 5.5 mc (untuk sistem NTSC). Detetor suakra FM memisahkan frekuensi sinyal A-F dari sinyal pembawa menengah termodulir, kemudian sinyal A-F itu cukup kuat kemudia diubah menjadi suara yang dapat didengar oleh speaker. Bentuk gelombang audio frekuensi dan amplitudonya tidak menentu tergantung pada nada suara yang ada.

5. Televisi multisistem adalah televisi yang memiliki banyak perangkat tambahan yang cocok untuk komponen analog ataupun digital. Pada umumnya televisi multi system mempunayai banyak kelebihan dan sarana baru untuk mempermudah pengguna dalam mengopersikannya. Seperti yang diproduk oleh Neosonik yang terdiri atas tiga subsistem: perangkat pengendali (controller), rangkaian pengeras suara (loudspeaker), dan penerima video definisi tinggi (HD video receiver).

F. KESIMPULAN
1. Tuner merupakan tempat pemrosesan penerimaan gelombang TV. Bersih tidaknya siaran tergantung pada tuner
2. Pada tuner meiliki komponern yang utama yaitu :
Mixer, IF amp Tuner AA40-00039A
RF TAEL-6576D
IF(DAP 103)
3. VHF bekerja pada range kanal 2 hingga 12 dengan frekuensi kerja 47-230Mhz tiap kanal dan memiliki lebar frekuensi 7 MHz , sedangkan untuk UHF bekerja pada kanal 14-83 dengan frekuensi kerja 470-890 MHz
4. Tegangan yang di ukur pada IF di setiap stasiun TV yang didapat semuanya sama yaitu sebesar 0,6 V
5. TV yang chanelnya bersih memiliki B+ yang bersar pula.

LAPORAN TV 3

LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI DISPLAY DAN TELEVISI

REGULATOR TEGANGAN TELEVISI










NAMA : ZALMA AFRIADENI
BP/NIM : 05/66327
GROUP : 3EK1
P. STUDI : Pddk. TEKNIK ELEKTRONIKA







JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2007
A. Tujuan
Setelah melakukan pratikum ini mahasiswa akan mampu :
1. Mengukurtegangan AC dan DC pada rangkaian catu daya televisi warna dengan menggunakan multimeter dan osiloskop.
2. Menganalisa kerusakan, bila terjadi kerusakan pad bagian regulator tegangan dari catu daya televisi warna
B. Alat dan Bahan
1. TV Trainer.
2. Toolset.
3. Multimeter
4. Osiloskop
5. Kawat penghubung.

C. Kajian Teori
Catu daya adalah suatu rangkaian terpenting pada pesawat televisi, Karena bagian ini berguna untuk memberikan daya listrik kepada seluruh rangkaian pesawat televisi. Supaya televisi dapat bekerja dengan baik maka catu daya harus dapat memberikan tegangan listrik yang stabil. Untuk itu maka rangkaian catu daya mempunyai bagian-bagian terpenting yaitu penyearah dan penstabil tegangan. Bagian primer trafo/switching regulator disebut regulator input dan bagian sekunder dinamakan regulator output.
Tegangan AC terlebih dahulu dirubah menjadi tegangan DC deengan perataan dan regulstor tegangan yang dapat mengendalikan tegangan DC ke rangkaian TV warna. Tegangan DC yang dihasilkan ini diharapkan dapat stabil, sehingga televisi dapat bekerja secara sempurna. Kerusakan yang terjadi pada regulator ini akan megakibatkan gambar pada layar televisi mengalami gangguan, demikian juga suara yang dihasilkan. Menurut cara kerja catu daya yang dipakai pada pesawat televisi adaalah :
a. Catu daya dengan trafo penurun tegangan
b. Catu daya dengan trafo tanpa penurun tegangan
c. Catu daya dengan trafo Acematic (switching regulator)
D. Langkah Kerja dan Hasil Pengamatan
Langkah-langkah dalam melakukan praktikum adalah sebagai berikut :
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini
2. teliti gambar skema rangkaian bagian catu daya pada televisi.
3. Amati komponen yang terdapat pada bagian catu daya dan catat dalam table.
4. Hidupkan main power televisi
5. Ukur tegangan input catu daya (AC) pada titik keluaran F801 dan titik AC sisi lainnya menggunakan multimeter dan catat datanya pada table pengamatan.
6. Ukur tegangan DC pada titk polaritas positif C803 dan catat datanya pada tabel pengukuran.
7. Ukur tegangan AC menggunakan osiloskop pada TP01 (Samsung CS 21K30ML6XXSE) / PIN4 IC801S (samsung CS21Z50MLNXXSE) dan catat hasilnya dalam tabel pengukuran.
8. Ukur tegangan AC menggunakan osiloskop pada TP07 (Samsung CS 21K30ML6XXSE) / PIN1 IC801S (samsung CS21Z50MLNXXSE) dan catat hasilnya dalam tabel pengukuran.
9. Ukur tegangan (DC) output catu daya dengan menggunakan osiloskop dan multimeter pada TP02 (Samsung CS 21K30ML6XXSE) / anoda D811 (Samsung CS21Z50MLNXXSE) dan catat hasilnya dalam tabel pengukuran.
10. Ukur tegangan DC menggunakan multimeter pada katoda dioda (D807, D808, D809) (Samsung CS 21K30ML6XXSE) dan pada katode diode (D807, D809A, D811, D813) (samsung CS21Z50MLNXXSE) dan catat hasilnya dalam tabel pengukuran.
11. Matikan televisi
12. Rapikan alat dan bahan serta kembalikan pada tempat semula.
13. Membuat laporan praktikum.


Hasil Pengamatan

Tabel Komponen

No Nama Komponen Kode Komponen Data Komponen Keterangan
1
Kapasitor C803 330nF/400 V Sebagai rectifier tegangan

2 Resistor RX8015 1M4 Sebagai penahan tegangan
3 Trafo inti ferit T885 - Sebagai penurun tegangan
4 Dioda D801 4601 Sebagai penyearah
5 Trigger PT801 4RSQ Penstabil tegangan
6 Skring fuse FP801 4 Ampere Asebagai pengaman
7 Trafo T801 42BB5-DMR0731A AA26-DD2280 Penurun tegangan
8 Delay Sebagai switch


Tabel Pengukuran

Tegangan Input (volt) Tegangan Output (volt)
Pada titik F801 = 215 V
Pada titik C803 = 165 V Pada titik D807 = 14 V
Pada titik D808 = 20 V
Pada titik D809 = 30 V
Pada titik D811 = 18 V
Pada titik D813 = 24 V
E. Evaluasi dan Pembahasan
1. Apa yang dimaksud dengan catu daya televisi?
Jawaban : catu daya merupakan adalah suatu rangkaian yang berfungsi memberikan daya dan tegangan kepada rangkaian televisi agar televisi tersebut dapat bekerja secara normal serta sebagai pemberi daya kepada setiap blok rangkaian televisi agar komponen setiap blok berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Dengan kata lain tampa catu daya maka televisi tersebut tidak bisa berfungsi secata baik.

2. Jelaskan cara kerja rangkaian catu daya televisi?
Jawaban : cara kerja rangkaian catu daya televise adalah tegangan pertama yang masuk ke dalam televise merupakan tegangan AC. Tegangan AC inilah yang terlebih dahulu dirubah menjadi tegangan DC dengan perataan dan regulstor tegangan yang dapat mengendalikan tegangan DC ke rangkaian TV warna. Tegangan DC yang dihasilkan ini diharapkan dapat stabil, sehingga televisi dapat bekerja secara sempurna. Dan juga bisa menghasilkan tegangan yang stabil.

3. Jelaskan bagian-bagian terpenting pada rangkaian catu daya pada televisi?
Jawaban : bagian-bagian yang terpenting dari rangkaian catu daya adalah penyearah yang berfungsi untuk merubah tegangan AC menjadi tegangan DC. Setelah itu filter yang berfungsi sebagai penyaring tegangan yang keluar dari dioda yang masih mengandung ripple. Kemudian regulator yang berfungsi sebagai penstabil tegangan keluaran rangkaian catu daya.

4. Jelaskan pembagian catu daya berdasarkan cara kerja.
Jawaban :
a. Catu daya konvensional yaitu catu daya yang menggunakan trafo stepdown dimana tegngan AC langsung dirubah menjadi tegngan DC.
b. Catu daya switching yaitu catu daya yang tidak menggunakan trafo step down tetapi menggunkan trafo inti ferit. Tegangan AC tidak langsung dirubah menjadi tegangan DC, tetapi difilter dan ditrigger. Setelah itu baru mask ke trafo untuk diturunkan tegangan menjadi DC.


5. Bagaimana prinsip kerja regulator Switching?
Jawaban : Tegangan di searahkan terlebih dahulu, tidak masuk kedalam trfo, tetapi difilter terlebih. Tegangan sekitar 300 V ditrigger terlebih dahulu sebelum masuk kedalam trafo inti ferit yang keluarannya berupa tegangan DC yang telah dibagi-bagi yaitu 110 V, 5 V, dan 12 V.

F. Kesimpulan
Dari hasil praktikum dan analisa yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa rangkaian catu daya merupakan rangkaian pokok dalam sebuah televisi. Prinsip kerja rangkaian ini dilandasi oleh rangkaian penyearah, filter, dan regulator. Tanpa adanya rangkaian catu maka televise tidak akan berfungsi secara baik.
G. Sumber Bacaan
1. Reka Rio, S (2001). Teknik reparasi televisi berwarna. Pradnya Paramitra, Jakarta.
2. Grob, Bernand (1993). Sistem Televisi dan Video. Erlangga, Jakarta.
3. Suhana (1984). Buku Pegangan teknik Telekomunikasi. Pradnya Pramita, Jakarta.
4. Wasito. S. Teknik televisi Warna.

LAPORAN TV 2

LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI DISPLAY DAN TELEVISI

BLOK DIAGRAM TV










NAMA : ZALMA AFRIADENI
BP/NIM : 05/66327
GROUP : 3EK1
P. STUDI : Pddk. TEKNIK ELEKTRONIKA







JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2007
A. Tujuan
Setelah melakukan pratikum ini mahasiswa akan mampu :
1. Mengenal prinsip kerja dari televisi.
2. Mengenal dan mengetahui blok diagram dan fungsi dari masing-masing blok diagram televisi.
3. Mengetahui kompomen utama yang terdapat pada masing-masing blok televisi.

B. Alat dan Bahan
1. TV Trainer.
2. Toolset.
3. Antena dan kabel penghubung.

C. Kajian Teori
Televisi (TV) adalah melihat (menampilkan) gambar dari suatu tempat / lokasi yang jauh. Gambar dilihat pada layer TV merupakan hasil dari reproduksi suatu ovjek yang ditangkap oleh lensa kamera TV dan dipisahkan bedasarkan warna pokok, selanjutnya, hasil sinyal tersebut ditransmisikan melaluhi udara atau kabel kemudian diterima oleh system penerima pesawat TV. Didalam peswat TV, signal merah dikirim ketabung TV pada lapisan pospor merah dan seterusnya. Hasil peredaran pospor tersebut merupakan gambar yang kita lihat.
Selain memancarkan sinyal gambar pemancar juga mengirim suara ke speker dan menghasilkan suara.
Pada sasarnya televise terdiri dari beberapa blok rangkaian yang sangat guna mendukung proses bekerjanya televise tersebut, rangkaian itu adalah tuner, pengolahan audio, pengelohan gambar, sycronisasi, pengendali gambar vertical dan pengendali gambar horizontal serta penghasil tegangan tinggi, dan catu daya. Gambar diagram dapat dilihat pada halaman terakhir.
Rangkaian tunner (terdiri dari : Osc local, RF AMP serta MIXER) yang berfungsi untuk mengolah signal yang diterima oleh antenna dari pemancar televise.
Rangkaian pengolah suara (Sound IF AMP, Sound Det, Audio Amplifier) yang berfungsi untuk mengolah signal gambar sehingga dapat mengaktifkan tabung gambar dan dapat menampilkan gambar pada layer CRT.
Rangkaian synronisasi yang berfungsi untuk mengolah signal sycronisasi yaitu signal yang dihasilkan dari pemancar pada saat proses scanning pencuplikan gambar oleh lensa dan pada televise penerima dikirimkan ke bagian Vertikal dan Horizontal.bagian vertical berfungsi untuk mengendalikan / menarik gambar kea rah vertical (atas dan bawah) oleh gulungan Yoke Vertikal layer CRT.
Bagian Horizontal berfungsi untuk mengendalikan / menarik gambar kea rah Horizontal (kanan dan kiri) oleh gulungan Yoke layer CRT.
Catu daya untuk memberikan daya listrik yang diperlukan oleh seluruh rangkaian televise.

D. Langkah Kerja dan Hasil Pengamatan
Langkah-langkah dalam melakukan praktikum adalah sebagai berikut :
1. Ambil masing-masing kelompok, TV trainer yang sudah disediakan, dan jangan dihubungkan catu daya listrik ke jala-jala PLN.
2. Buka TV trainer tersebut dan pastikan sudah melakukan pengosongan tegangan simpan pada kapasitor tegangan tinggi dengan kabel penghubung.
3. Lakukan pemetakan blok diagram televise pada televise trainer anda dari blok rangkaian yang tersedia pada jobsheet ini.
4. Lakukan pengamatan dan temukan serta kenali komponen-komponen utama dari masing-masing blok rangkaian televise dari blok rangkaian pada jobsheet ini.
5. Catat kompomen utama yang terdapat pada masing-masing blok rangkaian pada table pengamatan di bawah ini.




Hasil Pegamatan
Blok Rangkaian Nama-nam Komponen Utama Kode dan Nilai Komponen
Tuner Tuner blok
Audio Resistor

Capasitor

Transistor
IC LA4204(R)
IC LA4025(L) R601, R602, R603, R604,…,R611
C601, C602, C603, …, C631
V601
N601
N602

Video Resistor
Capasitor R201, R202, …, R207
C201, C202, …, C208
Syncron Tidak ditemuan Tidak ditemukan
Vertikal Resistor
Capasitor
Dioda
IC LA7804 R451, R452, …, R459
C451, C452, …, C459
D451
N404
Horizontal Resistor
Capasitor
IC TT2190
Trafo R461, R462, …, R467
C431, C432, …, C435
U432
T431
Catu Daya Resistor
Capasitor
Dioda
Dioda zener
Trafo (SD) QA-TXXX0028
Fuse
Induktor R511, R512, …, R519
C501, C502, …, C512
D501, D502 D503, D504
VD511, D512, …,VD519
T511
FU501
L501


E. Evaluasi dan Pembahasan
1. Pada televisi trainer anda apa merek dan type serta spesifikasi chasisnya dan tabung gambar?
Jawaban :
Merek dan tipe tidak diketahui karena dalam praktikum ini, televisi yan digunakan hanya trainer, dengan chasis ZR-M88-PCB-A, serta tidak mempunyai tabung gambar.

2. Apa cirri khas dari televisi trainer yang anda gunakan dan apa spesifikasi tambahan serta jelaskan fungsi dari fasilitas tambahan tersebut?
Jawaban :
Ciri khas dan spesifikasi tambahan dari televisi trainer adalah :
a. memiliki audio (R_L) dan video
b. tidak memiliki tabung gambar kerena hanya digunakan untuk pengenalan blok dan komponen serta pengukuran.
c. Stereo
d. Tidak memiliki spesifiksi tambahan karena bukan dalam bentuk sebuah televisi, tetapi berbentuk trainer.

F. Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum dapat disimpulkan bahwa sebuah televisi memiliki blok-blok rangkaian yang terdiri dari tuner, audio, video, syncronisasi, vertical, horizontal, dan catu daya. Semua itu memiliki fungsi yang berbeda-beda seperti yang dijelaskan dalam kajian teori. Di dalam setiap blok tersebut juga memiliki komponen-komponen elektronika yang tersiri dari, resistor, capasitor, transistor, IC, dioda, dioda zener dan komponen elektronika yang lain. Komponen dalam setiap blok rangkaian memiliki kode dan nilai sehingga kita bias dengan mudah mengenalinya.

G. Sumber Bacaan
1. Reka Rio, S (2001). Teknik reparasi televise berwarna. Pradnya Paramitra, Jakarta.
2. Grob, Bernand (1993). Sistem Televisi dan Video. Erlangga, Jakarta.
3. Suhana (1984). Buku Pegangan teknik Telekomunikasi. Pradnya Pramita, Jakarta.

LAPORAN TV 1

LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI DISPLAY DAN TELEVISI

BAGIAN PERALATAN DISPLAY










NAMA : ZALMA AFRIADENI
BP/NIM : 05/66327
GROUP : 3EK1
P. STUDI : Pddk. TEKNIK ELEKTRONIKA







JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2007
A. Tujuan
Setelah mahasiswa mengikuti pratikum ini mahasiswa akan mampu :
1. Menginstalisasi peralatan display.
2. Mengoperasikan peralatan display.
3. Mengetahui fungsi dari peralatan dan tombol yang terdapat pada peralatan display.

B. Alat Dan Bahan
1. TV Trainer,monitor dan beberapa peralatan display.
2. Toolset.
3. Antena dan kabel penghubung.

C. Kajian Teori
Peralatan display merupakan peralatan elektronik yang befungsi merubah besaran listrik menjadi gambar/visual yang bias diolah oleh indra penglihatan manusia.Pada televisi peralatan display berfungsi merubah signal elektromagnetik yang ditangkap oleh antena dan kemudian kemudian ditampilkan oleh tabung CRT menjadi cahaya yang membentuk tampilan gambar yang ditangkap oleh kamera pada bagian pemancar TV.
Pada peralatan display lainnya seperti monitor,yang berfungsi unttuk menampilkan tampilan karakter atau grafik yang sedang diolah oleh CPU sebagai peralatan output pada system computer.
Berikut ini beberapa jenis peralatan display:
 Televisi receiver
 CC TV
 monitor computer
 LCD panel
 Licuid LED Display
 Dll.
Masing-masing peralatan display memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda tergantung dari aplikasi,seperti televisi receiver yang biasa disebut dengan TV yang berguana untuk menerima siaran TV dari stasiun pemancar.
Bentuk dan tampilan televisi,monitor computer secara prinsip hamper sama,hanya beberapa bagian yang berbeda,seperti input signal yang akan diolah oleh peralatan display serta panel pengaturan yang berbeda.
Signal atau konektor input yang berbeda-beda akan menetukan system rangkaian input dari peralatan display yang ada didalam rangkaian.Berikut ini berbagai jenis konektor dan signal input:
o Input tuner yang akan menerima dan mengolah signal video komposit
o Input CGA yang akan menerima dan mengolah signal dari komputer.
o Input RCA yang akan menerima signal video.
o Input S-Video.
Dll.

D. Langkah Kerja
1. Ambil masing-masing kelompok,peralatan display yang terdapat didalam lab.
2. Perhatikan bagian panel dan input dari peralatan display yang tersedia.
3. Tentukan fungsi dari masing-masing panel yang terdapat pada peralatan display yang digunakan.
4. Temukan pengaturan (berupa tombol dan melalui kendali remote control).Tentukan fungsi-fungsi dari pengaturan parameter yang tersedia pada tombol pengaturan peralatan display tersebut.
5. Pada laporan anda carilah 2 jenis peralatan display yang berbeda dan buatkan laporan tentang penjelasan dari kedua peralatan display ini.

E. Hasil Pengamatan
Dalam pengamatan ini digunakan Televisi merek Panasonic 14”
Di belakang televisi terdapat beberapa terminal yaitu :
• terminal input untuk audio dan video
• terminal output untuk audio dan video
• terminal input dari antena
• terminal RF output
Di depan televisi terdapat beberapa tombol seperti gambar dibawah ini yaitu :






1. Tombol menu
Berfungsi untuk menampilkan menu yang terdiri dari
• Gambar
Berfungsi untuk mengatur tampilan gambit yang diinginkan. Yang terdiri dari bright (berfungsi meningkatkan kontras dan ketajaman gambar), standar ( berfungsi menyesuaikan gambar ke kondisi standar), soft (berfungsi melembutkan kontras kelembutan gambar), colour (berfungsi mengatur warna gambar televisi).
• Suara
Mengatur system suara yang terditri dari base, trable, balance.
• Language
Mengatur bahasa tampilan pada menu.
• Program
Berfungsi mengatu, mencari dan menyimpan siaran televisi.
2. Tombol channel
Berfungsi untuk memilih saluran yang diinginkan.
3. Tombol volume
Berfungsi untuk mengatur volume suara yang diinginkan.
4. Sensor remote control
5. Lampu power on
6. Tombol power
Tombol power berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan televisi.


F. EVALUASI
1. Pada televisi terbaru kebanyakan menggunakan tombol digital apa perbedaannya jika dibandingkan dengan televisi model lama?
Jawaban :
Pada televisi terbaru yang kebanyakan menggunakan tombol digital, sangat memudahkan penguna mengoperasikan televisi. Salah satunya dalam pencarian siaran televisi. Kita dengan mudah melakukan pencarian siaran televisi secara otomatis. Apalagi sekarang pada setiap televisi sudah menggunakan remote control, pengguna tidak perlu lagi berjalan mendekati TV karena dengan remote control pengoperasian TV bisa dilakukan dari jarak jauh.
Sedangkan pada pada televisi yang lama masih menggunakan sistem menual, kita mesti mengotak-atik tombol-tombol yang ada di depan televisi yang cara kerjanya sedikit rumit dan memakan waktu.
2. Carilah fasilitas terbaru dari televisi (seperti teletext) dan jelaskan fungsi dari fasilitas tersebut?
Jawaban :
A. Bahasa
Fungsinya untuk memudahkan pemakai memahami bahasa yang diinginkan. Malah sekarang televisi sudah banyak yang menggunakan Bilingual.

B. Teletext
Sebagai media mengirim pesan secara jarak jauh yang dapat dilihat dilayar televisi.

C. Game
Didalam televisi juga tedapat bermacam-macam permainan tampa menambah alat untuk permainan


D. Timmer
Mengatur waktu berapa lama kita menghidupkan televisi.

Untuk membatasi si pemakai televisi. Misalnya berapa lama kita inginkan televisi akan hidup.


G. KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum ini dapat disimpilkan bahwa televisi memiliki peralatan display untuk menunjang penggunaan televisi tersebut. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka peralatan display juga semakin berkembang. Semua itu digunakan untuk memudahkan pengguna dalam pengoperassian televisi.

H. BUKU SUMBER BACAAN
Reka Rio, S (2001). Teknik Reparansi Televisi BerwarnaI . Pradnya Paramita, Jakarta